Selasa, 04 Januari 2011

Classic Approach

Dear Fellow batik lover,

perpaduan aneh antara motif kembang trompet (daffodill ?) dan
daun talas , menunjukkan asal-usul pengaruh pasisiran cina-eropa
yang terasa sampai di karya yang seharusnya bermotif klasik ini. 
Madura. Khususnya Pamekasan selain mendapatkan pengaruh Pesisir, juga mengalami asimilasi dengan budaya Jawa, khususnya Jawa Tengah. Batik gaya Jawa Tengah yang cenderung formal dan mengadaptasi warna-warna ‘bumi’ (earth tone) dengan vocabulary warna sogan coklat, pastel dan biru indigo, juga terlihat di khasanah batik Pamekasan. Beberapa batik antik juga mengadaptasi motif-motif klasik seperti parang dan kawung, selain dari filosofis yang dikandung masing-masing motif ‘inggil’ tersebut.


Berikut adalah jejak pengaruh Mataram yang masih terasa di Pamekasan, bukan dari pattern-nya namun dari komposisi warna yang digunakan.



motif klasik "Sekar Jagad" dengan nuansa ungu

Kain Panjang lengkap dengan selendangnya, berlatar 'sessek' kecil dengan rendering di setiap bilah sisik-nya.
Pengerjaannya dilakukan dua sisi (bolak-balik) sehingga kain kualitas tinggi ini dapat digunakan di kedua sisinya
tanpa ada perbedaan.



motif semak mawar dengan background diagonal Panji Lekok

sarung klasik dengan latar 'isen-isen' dot rapat, dengan motif utama sulur biru