Jumat, 17 Februari 2012

Riot of Color

Kalau sudah familiar dengan style Madura, pasti yang dicari adalah "tabrakan warna" antara warna-warna yang biasanya tidak akan di-sanding-kan dalam komposisi normal (siapa yang 'berani' menabrakkan biru dan merah terang dalam batik 'tradisional' ?)
Nah, apabila shocking composition yang dicari, keempat contoh ini mungkin dapat  mewakilinya. Batik Pamekasan produksi Desa Nongtangis kabupaten Pamekasan ini cukup halus pengerjaan cantingan nya, dan menggunakan pewarna kualitas tinggi yang tidak mudah pudar. komposisi tabrak-warna seperti ini hanya dapat indah apabila pengerjaannya rapi, warna yang digunakan kualitasnya konsisten di semua pigment yang digunakan, dan tentunya faktor estetika dan 'luck' .

Two Faces

Sesuai dengan perkembangan selera, ternyata para seniman-pengrajin Pamekasan sangat tanggap akan dinamika pasar. Apabila di tahun 90'an trend kontemporer sangat kental terasa dalam kreasi baru batik Pamekasan (dengan 'fajar menyingsing' ala MILO Bali) maka pada saat ini banyak kreasi baru yang ditampilkan. Salah satu yang saya suka adalah batik 2-faces . Kalau dibilang pagi-sore, ya enggak juga, karena ini memang bukan untuk kain panjang. Biasanya kain 2-faces ini digunakan untuk hem/blouse bagi yang berani dalam berekspresi, karena sisi kanan & kiri ada baju jadinya nanti, akan berlainan coraknya. Hanya setelah melihat di bagian pungung-lah orang bakal melihat bahwa perbedaan ini memang dirancang sejak awal.
bagaimana menurutmu ?

Pesona Sampang

Batik klasik sampang kalau menurut saya adalah sangat menarik, karena selain tampilannya sangat klasik, juga masih kuat karakteristiknya. Orang awam pun gampang membedakan antara batik sampang (klasik) ini dengan batik dari dua sentra yang mendampinginya (Bangkalan Tanjungbumi & Pamekasan dengan banyak sentra batiknya).
Interaksi saya dengan Sampang Klasik bermula dari koleksi Mbak Mys (M. Myshat Andaya) berupa satu lembar kain panjang dengan banyak ragam satwa, dalam isen-isen rapat serupa hutan (belakangan saya bisa hubungkan style ini dengan style "Alas-Alasan Wana Buron" di Jawa Tengah , kalau boleh). sangat unik dan belum pernah saya lihat di sentra madura lainnya. Dan kualitas pengerjaannya adalah nomor satu!. pembatikan dua sisi sudah bukan kebiasaan sentra Madura saat ini, namun penjagaan kualitas dua sisi ini masih dilakukan di Sampang (at least di sentra 'yang ini' ).

Si Hutan Malam ini (panggilan sayang untuk koleksi saya) sudah berpindah ke kolektor lain yang dengan gigih menawar, dan menurut etika sesama kolektor, if you love'em so much , set it free (dengan ongkos dong, hehehehe). We both happy, karena teman saya mendapatkan koleksi yang unik dan berkualitas , sementara saya juga senang karena bis membuat teman berbahagia (baru beberapa lama kemudian saya berhasil mendapatkan alas-alasan dengan corak yang sedikit berbeda, yah lumayan untuk klangenan).