Beberapa waktu terakhir saya banyak menemui Batik Pamekasan berkualitas baik, dengan teknik yang ‘challenging’ dan ‘adventurous’ . Saya bilang challenging, karena ukuran canting nya makin lama makin kecil, isen-isen semakin “gila” (selain semakin halus dan rapat, ada permainan warna di bulu-bulu nya), komposisi warna semakin tidak umum, dan meninggalkan ‘pakem’ atau kebiasaan yang selama ini dilakukan.
Satu hal yang menonjol adalah teknik multi-color yang diperoleh dari beberapa kali proses lorod (luruh malam), dan dilakukan pada bagian isen-isen nya.
Sekadar tahu saja, kalau proses lorod dilakukan, berarti proses ini diulang sebanyak jumlah efek yang diinginkan.
Contoh pertama di atas : pola 'polkadot' apabila dilihat secara detail, terdiri dari 2x proses merah & biru, yang menimbulkan warna ketiga, yaitu ungu.
Contoh kedua di atas : isen-isen rumput rambat dengan detail seling-seling white-grey, hanya dapat ditampilkan dengan menutup kembali, setiap 'helai' isen-isen yang dimaksudkan untuk tetap putih.
Satu hal yang menonjol adalah teknik multi-color yang diperoleh dari beberapa kali proses lorod (luruh malam), dan dilakukan pada bagian isen-isen nya.
Sekadar tahu saja, kalau proses lorod dilakukan, berarti proses ini diulang sebanyak jumlah efek yang diinginkan.
Contoh pertama di atas : pola 'polkadot' apabila dilihat secara detail, terdiri dari 2x proses merah & biru, yang menimbulkan warna ketiga, yaitu ungu.
Contoh kedua di atas : isen-isen rumput rambat dengan detail seling-seling white-grey, hanya dapat ditampilkan dengan menutup kembali, setiap 'helai' isen-isen yang dimaksudkan untuk tetap putih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar