Tampilkan postingan dengan label gentongan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gentongan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 16 Juni 2009

Distinguished Beauty

"Nerus'i" adalah istilah yang dikenal di dunia batik, ini artinya proses pembatikan dilakukan di kedua sisi (luar & dalam) sehingga hasilnya rada gak terbedakan mana yang (seharusnya) sisi luar, mana yang dalam. Ini juga berarti bahwa satu lembar batik bisa digunakan dua sisi bergantian (khan lama-lama pudar). Contohnya seperti di sini. Batik yang di'terus'i" biasanya batik yang berkualitas tinggi, karena khan berarti dua kali kerja untuk satu lembar batik (tulis tangan). Hayo, mana yang luar,mana yang dalam (sisi kiri atau kanan?). Nah, terlepas dari proses-nya. contoh di atas adalah salah satu contoh indah batik Madura Bangkalan TanjungBumi kelas 'koleksi' , termasuk gentongan dan proses membuatnya lamaa banget. Motifnya bunga sekar jagad komposisi buketan (bouquet) bunga tunggal , artinya bukan bermacam-macam bunga jadi satu rangkaian. Tetapi yang benar-benar menonjol adalah warnanya. Merah sekali, sehingga crawler isen-isen-nya yang putih jadi menonjol sekali di latar belakang merah. Keistimewaannya juga bisa dilihat dari komposisi Badan-Tumpal. Dengan tema "Pohon Hayat" , tumpal dengan background diagonal ini benar-benar kontras tanpa saling bersaing dengan bagian badan. Ada yang lihat gak, di tumpalnya ada 2 'birds of paradise" alias cenderawasih ? Vibrant Red, Just Beautiful.

Jumat, 05 Juni 2009

The One

Nah , untuk kamu yang sempat baca entry di bawah & penasaran mengenai "seperti apa sih "batik gentongan" yang legendaris itu, ini dia contohnya.
Sebelumnya perlu disampaikan nih: yang ini bukan punya saya ya. Ini klasik Gentongan Tanjungbumi , jadi memang termasuk barang simpenan & benar-benar antik, milik Ummi' Halimah yang jadi salah satu langganan saya.
Batik gentongan adalah koleksi yang berharga, terutama pada saat sekarang dimana 'waktu' benar-benar jadi tolok ukur produksi. Pembuatannya butuh waktu lamaaaa banget, bukan hanya di proses pembatikannya, namun proses pewarnaannya (justru proses pencelupan ini yang memberikan nama 'gentongan').
Kalau kamu beruntung bisa melihat secara langsung, nah kamu pasti tahu istimewanya. Klasik gentongan cenderung menggunakan warna-warna tanah (earth tone) yaitu range krem-hitam dan coklat-merah.Seperti yang saya lihat di contoh Gentongan Museum Danar Hadi Solo.
Contoh kanan ini sangat istimewa karena kualitas pembatikannya yang sangat halus (jarang loh di Batik Madura), komposisi buketan & kupu serta loose flowers yang sempurna alias tidak penuh/over-crowded.
Background-nya motif 'rammok' tapi rapinya... buat yang tahu bagaimana proses membuat motif rammok, pasti 'wow' banget dengan kerapiannya.
Dan cerita di belakangnya....
Konon setiap kain gentongan seperti diciptakan dengan 'niat' , yaitu pengrajin-nya harus bisa menahan emosi, menjauhkan diri dari pikiran yang lain untuk menghasilkan karya sempurna.
Dan sampai sekarang, apabila ada kemalangan dalam keluarga (meninggal dll) proses pembatikan akan dihentikan.
Menurut Ummi Halimah kain ini adalah milik buyutnya, digunakan hanya untuk acara-acara yang sangat istimewa (jadi seserahan di pernikahan si empunya) dan akan menjadi tutup terakhir 'when the time of her departure (from this world)'
cool story, thanks a lot 'Ummi'